stitcherLogoCreated with Sketch.
Get Premium Download App
Listen
Discover
Premium
Shows
Likes
Merch

Listen Now

Discover Premium Shows Likes

SLAM Indonesia

28 Episodes

47 minutes | Oct 18, 2020
Jalan Kaki Tangsel-Bandung!
167 km ditempuh Acha dengan berjalan kaki. Melihat dunia pun jadi berbeda setelah perjalanan sepanjang jalan penuh refleksi dan berdamai dengan diri sendiri.
36 minutes | Sep 3, 2020
Keseimbangan hidup dimulai dari kamar lo!
Hidup sehat perspektif tata ruang dari Bu Dosen Arsitektur Universitas Pancasila. Mari simak bersama diskusi tim SLAM dengan bu @kikilestari1159. Menjaga kesehatan di tengah semua dikerjakan dari rumah.
54 minutes | May 1, 2020
Ada Yang Lain Di Hari Buruh
Hari buruh bukan soal turun ke jalan dan bicara melulu kenaikan upah. Ada warna-warni lain dari hari buruh. Bersama aktivis penuh warna teh @irvinejasta dan mbak @ayumoriesiapegitu tim SLAM bersua menyapa.
41 minutes | Apr 6, 2020
Ngerunut The Roots
Bagaimana dunia setelah corona? yang pasti banyak beragam efek. Tak hanya pada ekonomi, sosial, politik, tapi juga bagaimana cara kita berpikir dan menjalani hidup.  Ayok kita semua sekolah lagi sekarang!
108 minutes | Sep 9, 2019
House of Muara: Ini Ruang Publik!
Kami menuju Solo, Jawa Tengah. Mengunjungi House of Muara (HoM). Sebagai 'titik temu' pertukaran ide dan gagasan anak-anak muda Solo, lintas generasi, profesi, lintas background. Sama seperti God Bless, "Semuanya ada di sini, rumah kita; House of Muara." Yang diawali dari Muara Market. Yang seiring perjalanannya menjadi bagian dari kultur anak muda dan kota Solo. Menginisiasi ruang-ruang generasi muda Solo; berkumpul, berkegiatan, berwacana&bernarasi, serta, mengeksekusinya. Nikmati obrolan kami dengan pelan, tak usah terburu-buru. Salam.
81 minutes | Aug 28, 2019
Membaca Ulang Dasar Pendidikan Nasional Kita
Obrolan kali ini bersama Mas Agus, salah satu staff atau pustakawan di Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya. Kami menanyakan banyak hal terkait karya-karya dari pemikiran Ki Hajar Dewantara terkait Pendidikan & Kebudayaan, serta pendirian TamanSiswa (1922) sebagai sekolah nasional yang diinisiasi bersama Nyi Hajar Dewantara untuk mencetak generasi muda-mudi yang mempunyai karakter kebangsaan, berkarakter, berbudaya, juga berbudi pekerti.
29 minutes | Aug 4, 2019
Generasi Tanpa Batas! (Potential Infinity)
Lagi-lagi Tim SLAM membeberkan referensi yang digunakan kami sebagai modal bergaul, modal riset, modal present, sampe modal ngobrol sama calon mertua/bahkan mertua beneran. Buku Generasi Phi membuka cakrawala kami dalam melihat struktur dan pemetaan demografi generasi Indonesia. Dalam rangka ancang-ancang buku Sequel ini terbit, mari kita bahas seluk beluk buku ini supaya masuk relung-relung jiwa pemuda pemudi pendengar SLAM dan siap melahap Sequel Buku ini nantinya. Ada apa sih dari Generasi "Potential Inifinity" benarkah punya daya tanpa batas? Generasi yang manakah kamu ? Let's Go ! Selamat mendengarkan, kawan !
34 minutes | Jul 29, 2019
Ka-Je-eM ! (Kerennya Jurnalisme Musik)
Tim SLAM yang menjadi saksi panggung- panggung musik yang menyajikan penampilan memukau. Musisi yang piawai juga bisa beraksi di ruang lain (bukan hanya panggung). Peran jurnalismelah turut memberikan ruang-ruang tersebut. Kami terpukau oleh torehan-torehan tutur atau cerita yang mereka buat. Untuk itu SLAM edisi opini ini mengulas Jurnalisme Musik Indonesia, ngarul ngidul saling menyundul bak tenaga nasi sebakul kuy ! Selamat mendengarkan kawan !
61 minutes | Jun 9, 2019
Netijen dalam Dunianya
Bisnis media kini terpaku pada advertising. Currency-nya ialah Attention. Menawarkan segala hal yang disukai saja. Dinamakan Algorithm Bubble. Layaknya kita dituntun, dibentuk, diatur itu-itu saja setiap harinya. Jangan-jangan seperti film visioner Truman Show? Tidak heran terciptalah pertentangan/polaritas. Karena kenyataannya timeline media sosial menolak dua perspektif berjalan beriringan. Sehingga sering kita lihat terjadi friksi diantara netijen atau sebutlah Civil War. Sering kita lihat tukang pukul Superman is Dead, Jerinx memberi perspektifnya yang jauh dari opini populer. Yang ujungnya menimbulkan kontra. Itulah polaritas di dunia maya. Mengerikan? Ya, membuat kita tak lagi wise dalam bersosial media. Apakah kita bisa melawannya? Tentu. Dengan kesadaran diri kita. Bagaimana Caranya, kuy kita dengar langsung diskusi bersama Kang Gemi 'Chief Marketing Officer KG Media'.
45 minutes | May 21, 2019
Avengers Never Endgame
Kali ini SLAM merespon Pop culture besutan MCU yang menguasai box office saat ini. 20 film sejak 2008 Tony Stark terjelembab dalam peperangan tim-teng hingga makhluk asing berwujud Brie Larson cukur rambut ala Katy Perry, memukau benak para fans hingga never Endgame untuk didiskusikan. SLAM memberikan sudut pandang lain dengan memberikan khayalan seandainya Avengers diproduksi di Indonesia siapakah actor/actress yang cocok? Hingga membahas Avengers versi Indonesia dari Fana sampai Nyata.
43 minutes | Apr 26, 2019
Sustainable Lifestyle with Rescue Market
Bagaimana  tren thrift stuff/shop, vintage stuff dikalangan anak muda di Indonesia? Apa trennya sama seperti yang ada di Amerika? Dan apa dampaknya bagi industri fashion dan isu lingkungan? Pada episode ini kami membahas mengenai tren vintage stuff, tren thrift stuff, sekaligus merunut rootsnya di Indonesia dan di Amerika. Nggak bisa dipungkiri bahwa tren ini sebagai upaya untuk menekan industri fashion untuk mengurangi produksi mereka. Dengan harapan mereka bisa nge-lower produksinya sehingga mengurangi jumlah polusi.  Kami berdiskusi bersama Randi dan Azank yang membuat acara Rescue Market. Acara ini mengusung konsep sustainability. Dibuat untuk segala sustainability seperti pakaian, aksesoris, ada juga yang jual tanaman, plat, kaset lama, retro stuff, vintage stuff. Kenapa dibuat acara? karena orang-orang Indonesia masih suka hangout, tatap muka, silaturahmi, jadi kita bikin wadah acara ini. Jangan ketinggalan acara Rescue Market pada 28 April 2019 di  Goni Coffee, Pondok Pinang, JakSel (09.00-21.00 WIB).  See you there!
32 minutes | Apr 16, 2019
Indonesia vs Everybody: Sebuah entitas baru kita sebagai Indonesia
Brand streetwear kenamaan Ibu kota, mengeluarkan statement yang tertuang dalam produknya. "Indonesia VS Everybody" ya membuat kami penasaran untuk mengulik cerita dibalik statement tersebut. Kami sedikit mengikuti perjalanan design-design sebelumnya, dan menggelitik kami untuk mengulas dari sudut pandang referensi yang kita temui saat berbincang dengan mas Sigit Lingga (Yayasan Bung Karno). Apakah ini yang dinamakan sejarah, merupakan pola yang terus berulang ? dan itu terjadi saat ini? Dalam bentuk yang lebih relevan dengan situasi saat ini? Ya hal ini yang menjadi bahasan kami pada episod kali ini. Sedikit bersimulasi melalui laci doraemon menilik masa lalu melihat keadaan sekitar saat ini. Selamat mendengarkan kawan-kawan SLAM.
51 minutes | Apr 14, 2019
Opini Adfest 2019: Cultural Advertising (Pattaya, Thailand)
Dua minggu lalu kami baru saja mengikuti Adfest 2019 di Pattaya, Thailand. Sebagai bentuk kerjasama SLAM Indonesia dan Harian Kompas atau KG Media. Di sana kami mengikuti workshop, juga seminar, dan melihat karya-karya dari pelaku-pelaku industri Advertising dan pelaku industri kreatif lainnya dari berbagai negara, khususnya Asia Pasifik. Luar biasa pengalaman ini bagi kami.  Kami yang berlatar belakang Ilmu Komunikasi-Advertising dan Psikologi melihat bahwa karya-karya tersebut tidak hanya memecahkan permasalahan antara client-konsumen saja, tapi juga antara client dan problematika masyarakat di suatu negara. Pendekatan dan platform yang digunakan pun beragam bentuknya. Ada yang menggunakan pendekatan teknologi, ada juga yang menggunakan pendekatan kultural dalam medium konvensional. Begitupun karya-karya hebat lainnya. Kami lantas jadi berpikir, bahwa benar teknologi bisa memecahkan suatu permasalahan. Namun tak sepenuhnya mutlak itu menjadi satu-satunya cara dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Budaya bisa jadi alternatifnya atau bahkan pendekatan yang paling konkrit, jika kita menengok ke permasalahan negeri Indonesia ini. Seperti yang terjadi di Sri Lanka, Thailand, China, dll.  Mereka banyak menggunakan pendekatan kebudayaan atau sebut saja kearifan lokalnya. Lainnya, kami juga banyak belajar juga dari agensi di Australia yang banyak melakukan campaign untuk memberi kontribusi untuk masalah-masalah sosial. Begitu konkrit dan nyata movement dan kampanye mereka. Juga kami melihat bahwa sepertinya di beberapa negara seperti China, Korea, dan lainnya sedang mengalami masalah homogenitas. Kami baru tau itu setelah melihat karya-karya mereka yang banyak mengajak masyarakatnya untuk menjadi lebih heterogen. Menarik menurut kami. Lantas di Indonesia bagaimana? Sejauh ini campagin yang mereka bilang berhasil hanya berputar-putar di wilayah Ibu Kota. Daerah lain tak pernah menikmati euforia campagin yang diagung-agungkan itu.  Menurut hemat kami, sepertinya Indonesia butuh mencari warnanya dalam konteks Advertising. Budaya mungkin bisa jadi salah satu caranya. Apalagi ketika memang negara lain sedang berlomba menjadi yang lebih heterogen. Bukankah kita bisa menjadi patokan bangsa-bangsa lain dalam menangani keberagaman yang mana disadari betul oleh Founding Fathers ketika Nusantara ini berdiri.
99 minutes | Apr 4, 2019
Nongkrong with Attitude
Nongkrong with attitude adalah isu yang sering muncul ketika ingin berbaur dengan kelompok anak muda. Nongkrong bukanlah sekedar nongkrong. Setiap tongkrongan punya karakternya sendiri-sendiri. Pada episode ini kami nongkrong dan ngobrol banyak bersama salah satu pelaku graffiti, Mr Wormo, yang berbicara banyak mengenai skena street art ini. @mr.wormo #slamindonesia #streetculture #streetart #pemuda
38 minutes | Mar 21, 2019
We as Indonesian can't live without 'Nongkrong' (hang out together)
We as Indonesian can't live without nongkrong.  We are collective people and we live within a culture. And our national culture actually part of it (nongkrong). Because we are very hypercollectivist. So when you are neglect nongkrong, try to neglect our identity and culture as collectivist you miss being part of Indonesian. So nongkrong is very important part of being an Indonesian actually. It is one of our identity as Indonesia. In this episode we try to podcasting in English because based on Anchor statistics, our audiences not only from Indonesia but all around the world. Hihihi. Enjoy our latest episode! if you want to know more about Faisal and his research firm Youth Laboratory Indonesia, you can check his Instagram @ketemufaisal and enterthelab.com to access his report about Indonesian Youth Culture.
41 minutes | Mar 19, 2019
Merantau ke kota besar, Karyanya merantau ke Global (ft. DJ Gandhi Fruthless)
Kami menemui DJ Gandhi Fruthless di kediamannya. Ia bercerita soal dirinya sebagai anak muda yang merantau dan kreatif berkarya di Ibu Kota Jakarta. Berani, percaya diri, dan nekat ia jadikan modal awal untuk bertahan dan terus menciptakan karya di lantai jalanan a.k.a street culture. Tak bisa ditepis bahwa karyanya Gandhi banyak diapresiasi dikalangan komunitas street culture dan worldwide. Kecintaannya terhadap skena jalanan ini ia buktikan dengan memprioritaskan mengiringi komunitas dibanding bermain di club-club HipHop. Meskipun notabene bermain di club cenderung akan dibayar jauh lebih mahal. Cerita-cerita lain seputar dirinya dapat langsung didengar di podcast ini. Gandhi dalam episode ini sedikit menyempurnakan tema episode kami dengan membagikan pengalamannya dalam dunia DJ, bboy, hip hop.
49 minutes | Mar 11, 2019
Jika dibenak lo masih ada "I don't like Monday, ada yang salah dengan pekerjaan lo."
Episode ini bersama Rico 'Spinboy' Lubis ngobrolin tentang perjuangannya mendirikan brand streetwear Urbain.inc yang ternyata butuh komitmen tinggi terhadap 'apa yang sedang dikerjain'. SLAM Indonesia pun mengajak Rico untuk memberikan pandangan dan pesan terhadap anak muda saat ini. Berhubung ini tahun politik, namanya (dalam konteks streetball dan streetwear) ditarik sana sini karena dianggap mewakili 'komunitas' anak muda, khususnya ranah street culture. Disamping itu bonus demografi di Indonesia memberikan porsi usia produktif lebih banyak dari non produktif, banyak politisi muda atau partai muda berlomba untuk menjadi yang paling muda. Kemudian kami melempar pertanyaan ‘bagaimana sebetulnya cara konkrit kita agar dianggap mewakili anak muda?’ Rico punya jawabannya. Di akhir sesi obrolan, Rico dan teman-teman skena senadanya memiliki agenda yang bisa dibilang sebagai satu acara street culture terbesar di Indonesia. Acara bernama 'One Street Festival' berlangsung di Yogyakarta (15-16 Maret 2019) dan Jakarta (23-24) dibuka untuk umum dan grateeees. Rangkaian acaranya bisa langsung disimak di podcast ini dan bisa sekaligus meluncur ke instagram @onstreetfest. Untuk para penikmat dan pelaku kultur street sila meluncur dan ramaikan! Speak Up! Thanks to Rico 'Spinboy' Lubis. IG: @ricolubis @urbain_inc @slamindonesia
68 minutes | Mar 2, 2019
'Bagaimana label musik menjalankan bisnisnya' bersama All Good Music Indonesia
Berbisnis tidak hanya soal orientasi materi, tapi juga soal giving back to community. Ini podcast terbaru kami bersama label rekaman yang sudah banyak menyelami industri musik. Hadirnya mereka sebagai wadah pelaku-pelaku yang tidak dapat tempat di major besar untuk berkarya. Menjembatani dan memberi pemahaman kepada pelaku-pelaku kecil dalam produksi musik, distribusi digital, dan lainnya.' Pada sesi ini kami bersama DJ Slide Daniel, Bonie MC, dan Teezy. Yang merupakan pelaku musik dan produser musik. Kami juga banyak bertanya dari perspektif awam tentang Hip Hop, bagaimana menikmati musik rap, bagaimana para talent atau artis baru bisa masuk dan bertahan sebagai pelaku musik, juga pesan mereka untuk Pemuda di luar sana yang sedang berjuang. We feel you. Mari berlanjut berdiskusi di Instagram kami @slamindonesia. Kunjungi juga www.allgoodmusicindonesia.com
48 minutes | Feb 20, 2019
Yang bisa kita pelajari dari kolektif Hip Hop Hellhouse (It's Wijilan) dan Acara Barbeque Jam Vol. 5
00:00-13:00 : Bahas tentang Hellhouse 13:00-48:00 : Bahas BBQ Jam vol. 5 Hip Hop tidak lagi sekedar musik untuk menghibur para pendengarnya. Bukan lagi sekedar pembuktian karya dari penciptanya. Kali ini soal dampak. Dampak yang memberikan tidak hanya positif energi melainkan sebuah inspirasi. Pergerakan kultur Hip Hop yang dilakukan Kolektif HipHop (Hellhouse) dibahas lugas kali ini, dari detil kegiatan hingga hasil akhir dan beberapa kendala dalam perjalanannya.  Bicara Hip Hop Jamming antar skena (elemen-elemen) tidak lepas dari pergerakan yang diperkrasai oleh Urbain Inc dalam bentuk BBQ Jam. Ini menjadi tahun ke sepuluh brand  streetwear ini berdiri, dan edisi ke-lima acara ini diselenggarakan. Episode ini kita mencoba mendeskripsikan acara ini dan menghadirkan jawaban-jawaban langsung dari beberapa pelaku dan pengunjung BBQ Jam Volume 5.  SLAMat mendengarkan Kawan-Kawan Hip Hop pemersatu kemajemukan, Hip Hop bernafaskan Kebaikan. 
61 minutes | Feb 17, 2019
Narasi Hip Hop ala Tuan Tigabelas
Tuan Tigabelas membawa kita ke perjalanan hip hop yang sedang ia geluti ini. Secara tak langsung, ia selalu berusaha membawa pesan-pesan positif dalam lagu-lagunya. Dalam episode ini kita akan sama-sama mendengar lebih intim tentang bagaimana proses berkarya dan proses penulisan lirik dari Bang Upi a.k.a Tuan Tigabelas. Juga label rekamannya, dan kelas belajar hip hop yang sedang ia bangun. Wew Records dan Wew Class.  Hip hop seakan menjadi 'media atau mimbar' Tuan Tigabelas dalam menyebarkan dan memercikan pesan kedamaian, narasi kenusantaraan, spirit optimisme kepada para 'umat' yang mendengar. Menurutnya, hip hop bukan sekedar musik, tapi culture. Bisa melebur dan fleksibel. Tidak sekedar keren-kerenan. Namun juga yang memberi impact bagi 'komunitas' di sekelilingnya. Ia lalu menyebut Hellhouse (asal Jogja) membawa perubahan buat hip hop di Indonesia.  Mendengar Tuan Tigabelas selalu memberi kesadaran kepada kita. Membuat kita 'bergerak' sebagaimana kita seharusnya melangkah. Kita harus bangga dengan roots kita. Hormat dari kami, @slamindonesia.
COMPANY
About us Careers Stitcher Blog Help
AFFILIATES
Partner Portal Advertisers Podswag Stitcher Studios
Privacy Policy Terms of Service Your Privacy Choices
© Stitcher 2023