stitcherLogoCreated with Sketch.
Get Premium Download App
Listen
Discover
Premium
Shows
Likes
Merch

Listen Now

Discover Premium Shows Likes

Diskusi Psikologi

97 Episodes

18 minutes | May 24, 2023
Mental si Paling Flexing
Istilah flexing makin dikenal publik seiring trennya menguat belakangan ini. Aksi pamer kepemilikan pribadi kepada khalayak umum ini kian difasilitasi dengan media sosial. Dengan jumlah follower yang bersedia mengamplifikasi, maka postingan bercorak flexing terus bertengger di linimasa medsos. Namun, wajarkah perilaku ini dilakukan? Seperti apa pengaruh mental bagi pelaku dan pengguna media sosial yang menerima postingan ini? Host @don_brady dan @anneyasminee bakal ngobrolinnya dalam Podcast Diskusi Psikologi "Disko" bareng Aries Yulianto, S.Psi., M.Si selaku Kepala Prodi Psikologi Fakultas Humaniora dan Bisnis Universitas Pembangunan Jaya (UPJ). *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
23 minutes | May 10, 2023
Memerangi Relasi 'Red Flag'
Istilah "red flag" belakangan berseliweran di media sosial. Khususnya, di aplikasi Twitter, Instagram dan Tiktok. Istilah ini kerap dipakai dalam berbagai konteks, mulai dari hubungan sampai pekerjaan. Dilansir laman Collins Dictionary, kata red flad adalah kata yang juga digunakan untuk mengindikasikan tanda bahaya atau bahwa sesuatu seharusnya dihentikan. Dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi" seluk beluk hubungan percintaan yang pantes buat dilabelin "Red Flag" bakal dikupas abis. Host @don_brady dan @anneyasminee bakal ngobrolinnya bareng Aully Grashinta, S.Psi., M.Psi., Psikologi selaku Psikolog dan Dosen Psikologi Universitas Pancasila. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
27 minutes | Apr 26, 2023
Ketika Meragukan Kesuksesan Sendiri
Tak setiap orang merasa bahagia ketika berhasil menggapai cita-cita dan meraih kesuksesan. Justru, sebagian orang merasa cemas dan tak pantas mendapatkannya. Kondisi psikologis ketika seseorang merasa tidak percaya dengan kemampuan dirinya meraih kesuksesan inilah yang disebut Imposter syndrome. Seseorang dengan Imposter Syndrome merasa bahwa pencapaian yang mereka raih bukanlah karena kemampuan mereka, tapi semata-mata karena kebetulan. Akibatnya, mereka merasa ketakutan bila suatu hari orang-orang akan menyadari bahwa ia adalah seorang penipu yang sebenarnya tidak punya kemampuan. Seluk beluk sindrom ini akan diobrolin @don_brady dan @anneyasminee dalam Podcast Diskusi Psikologi "Disko" bareng Veronnica Anastasia Melany Kaihatu, S.Psi., M.Si selaku Dosen tetap Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya.
28 minutes | Apr 12, 2023
Belanja tanpa Lupa Diri
Perayaan hari raya, cairnya THR, dan pesta diskon menjadi kombinasi yang bisa memicu hasrat memborong barang-barang yang diincar. Apa lagi, sekarang masyarakat cukup dimanja dengan kemudahan cara berbelanja dan metode pembayaran. Alhasil, konsumen nyaris tanpa penghalang untuk memborong produk yang diinginkan. Meski, tak semua barang-barang itu dibutuhkan. Padahal, penting untuk menjadi smart shopper agar keuangan tetap balance. Lantas, gimana caranya agar kita terhindar dari kalap berbelanja? Apa yang mesti dilakukan supaya tak lupa diri dan mampu memisahkan antara kebutuhan dan keinginan semata? Inilah yang mau dibahas di Podcast Disko "Diskusi Psikologi" bareng @don_brady dan @anneyasminee bersama Aully Grashinta, S.Psi., M.Psi., Psikologi selaku Psikolog dan Dosen Psikologi Universitas Pancasila.
26 minutes | Mar 29, 2023
Desakan Bikin Layanan Konsultasi Psikologi di Kampus
Tugas yang numpuk, dosen killer, makalah nggak ada habisnya, ibu kos galak, sampai uang bulanan yang mepet adalah segudang masalah yang dihadapi mahasiswa. Ini juga yang seringnya bikin para mahasiswa mengeluh stres. Tapi, buat nemu temen curhat juga kadang tak semudah nemu pedagang thrifting. Trus, mau kemana para mahasiswa yang pada burnout ini mencari pertolongan? Sayangnya, tak semua kampus punya layanan kesehatan psikologis buat mahasiswanya. Nah, bagaimana biar pada akhirnya semua mahasiswa bisa menikmati layanan kesehatan psikologis sebebasnya? Inilah yang lagi diperjuangkan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan Komunitas Into The Light Indonesia dengan cara membuat petisi bertajuk Desak Mas Nadiem Buat Permendikbud Pendirian Layanan Konsultasi Psikologi Kampus.Lewat laman change.org, petisi ini menyebut bahwa 1 dari 5 mahasiswa mengalami depresi. Jadi, se-urgent itu lho, buat banyak orang menandatangani petisinya! Lebih lanjut obrolannya bisa didengerin di Podcast Disko Diskusi Psikologi bareng @don_brady dan @anneyasminee bersama Putri Adara dari ISMKI.
25 minutes | Mar 15, 2023
Ketakutan Setengah Mati akan Kematian
Rasa takut mati dalam kadar wajar akan membuat kamu lebih menjaga diri, dengan melakukan gaya hidup sehat maupun berhati-hati saat beraktivitas. Sedangkan ketakutan yang tidak wajar biasanya disebut sebagai thanatophobia alias fobia kematian. Takut akan kematian disebut berlebihan kalau sampai membuat kamu stres sampai mengurung diri agar tidak celaka atau terkena penyakit. Lebih jelas soal ini, @don_brady dan @anneyasminee ngobrolin secara asyik dalam podcast Disko "Diskusi Psikologi", Obrolan bakal ditemani bareng Cut Maghfirah Faisal, M.Psi, Psikolog selaku Psikolog Klinis & Koordinator Kalmselor KALM IG:@get.kalm, twitter: get_kalm. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
28 minutes | Mar 1, 2023
Erotomania: Delusi Dicintai Seseorang
Mendapat curahan cinta bisa membuat hati merasa bahagia dan berbunga-bunga. Terlebih saat kamu merasa sangat dicintai atau dipuja oleh seseorang yang juga kamu cintai. Tapi, hati-hati ya dengan perasaan dicintai ini. Terlebih jika tak nyata adanya. Delusi dicintai oleh seseorang, padahal enggak nyata ini disebutnya Erotomania. Nah seseorang dengan Erotomania, bisa meyakini tokoh idolanya, atau seseorang yang bahkan sebenarnya tidak dikenal memiliki rasa cinta padanya. Lebih lanjutnya kita simak obrolannya di podcast disko edisi live IG bareng @anneyasminee dan @don_brady serta @ameiicha selaku Psikolog dari @wefanpsyou. Episode kali ini hasil kerja sama dengan Wefanpsyou. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
29 minutes | Feb 15, 2023
Career Cushioning, Nyiapin Hal Tak Terduga
Potensi resesi pada 2023 dan badai PHK yang mengancam sedikit banyak berperan memunculkan fenomena career cushioning. Istilah ini mengacu pada tindakan untuk membuat cadangan atau opsi pekerjaan lain yang bertujuan sebagai ‘pelindung’ karier apabila kehilangan pekerjaan secara mendadak. Para pekerja pun mempertahankan koneksi dengan recruiter dari perusahaan lain, memoles CV, bahkan melakukan interview di beberapa perusahaan sekaligus ketika masih bekerja dalam suatu perusahaan. Namun perlukah setiap orang melakukannya? Apakah langkah untuk membuat bantalan pengaman karir ini bisa membuat mental lebih siap dan tenang? Kita akan bahas dalam Podcast Diskusi Psikologi "Disko" kali ini bareng Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo, S.Psi., M.A., M.Psi., Psikolog selaku Dosen Tetap Prodi Psikologi Fakultas Humaniora dan Bisnis & Kepala LPMU Universitas Pembangunan Jaya. Obrolan dipandu @don_brady dan @anneyasminee. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
23 minutes | Feb 1, 2023
Gamophobia Bikin Sulit Jalin Hubungan
Pertanyaan "Maukah kau menikah denganku?" tak selalu berujung pada jawaban "Iya". Penolakan atas ajakan untuk menikah memang bisa beragam. Namun, jika sebagian penolakan itu didasari atas ketakutan berlebih untuk melangkah menuju ikatan pernikahan, bisa jadi gamophobia penyebabnya. Gamophobia merupakan ketakutan yang berlebihan untuk menjalin komitmen dan menikah. Berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk berkomitmen dan menikah, sih wajar, namun seorang gamophobia bisa merasa cemas berlebih hingga tak terkontrol saat memikirkan tentang komitmen dan masa depan hubungannya. Bahkan, bisa jadi fobia ini membuat seseorang cenderung menghindari pembicaraan soal pernikahan hingga "melarikan diri" ketika hubungannya semakin serius. Lebih jelas soal ini, @don_brady dan @anneyasminee ngobrolin secara asyik dalam podcast Disko "Diskusi Psikologi". Obrolan bakal ditemani bareng Karina Negara, B.A., M.Psi., Psikolog selaku Chief Psychologist & Co-Founder of KALM. Kenali KALM lebih dekat lewat media sosialnya di IG: @get.kalm dan twitter: get_kalm *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
29 minutes | Jan 18, 2023
Ingin Berubah tapi Sulit, Mungkin Masalahnya pada Nature dan Nurture
Sebagian orang memiliki keinginan untuk berubah. Namun, mengubah diri menjadi hal yang suka jadi bahan debat. Apanya yang diubah? Dan, bisakah kita berubah? Padahal, awal mula yang membentuk individu serta bagaimana pribadi seseorang bisa berubah di kemudian hari itu tergantung pada nature dan nurture. Faktor nature merupakan pemberian Tuhan atas individu tanpa bisa dipilih, sementara faktor nurture merupakan faktor pengasuhan sepanjang perkembangan pribadi seseorang. Sementara kombinasi keduanya itulah yang kemudian berpengaruh terhadap pola pikir dan tingkah laku masing-masing orang. Lebih jelas soal ini, @don_brady dan @anneyasminee ngobrolin secara asyik dalam podcast Disko "Diskusi Psikologi". Obrolan bakal ditemani bareng Karina Negara, B.A., M.Psi., Psikolog selaku Chief Psychologist & Co-Founder of KALM IG: @get.kalm, twitter: get_kalm *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id 
29 minutes | Jan 4, 2023
Bikin Resolusi Real, No 'Halu'
Pergantian tahun biasanya diramaikan dengan acara pamer resolusi. Kalau dulu resolusi pribadi ini hanya diketahui 'sirkel' terbatas, tapi di era digital saat ini, makin banyak orang yang memposting resolusinya di media sosial. Resolusi tahun baru didefinisikan sebagai janji yang dibuat pada diri sendiri untuk memulai sesuatu yang baik dan menghentikan kebiasaan yang buruk mulai dari hari pertama di tahun baru. Ada yang simpel ada juga yang muluk. Tapi, bagaimana sih membatasi atau menyadarkan diri biar membuat resolusi realistis dan enggak 'halu'? Bagaimana juga biar mampu menetapkan target atau capaian apa yang akan dibuat bagi diri sendiri di tahun yang baru? Inilah yang mau diobrolin @don_brady dan @anneyasminee dalam Podcast Diskusi Psikologi "Disko" kali ini bareng Supriyanto, S.Psi., M.Si selaku Dosen Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
29 minutes | Dec 21, 2022
Kelelahan Ambil Keputusan
Bukan perkara mudah bagi sebagian orang saat harus membuat keputusan penting dalam hidupnya. Namun jika rasa capek, malas dan kewalahan itu mendera saat berhadapan pada tiap pengambilan keputusan, bisa jadi yang dialami adalah decision fatigue. Ini adalah kondisi kelelahan dalam mengambil keputusan karena banyaknya pilihan yang harus diputuskan sepanjang waktu. Meskipun jarang disadari, kehadirannya berpotensi membuat Anda mengambil keputusan-keputusan yang kurang tepat. Kemampuan manusia untuk membuat keputusan dapat menjadi lebih buruk setelah mengambil beberapa keputusan sebelumnya pada waktu yang berdekatan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai decision fatigue ini, kita bahas bareng di Podcast Disko kali ini bareng Don dan Abizar ditemani Dr. Clara Moningka, S.Psi., M.Si, selaku Dosen Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya. Selamat Mendengarkan! *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id 
28 minutes | Dec 7, 2022
Seluk Beluk Restorative Justice Kasus KDRT
Berdasarkan data dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta, sepanjang tahun ini ada lebih dari 200 laporan kasus KDRT yang meminta bantuan hukum ke LBH APIK. Namun yang berani melaporkan dan kasusnya diterima oleh kepolisian hanyalah 4 kasus. Padahal, Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT merupakan salah satu tindak pidana yang memiliki aturan hukum jelas. Pelaku KDRT bisa terancam hukuman berat hingga 20 tahun penjara. Mengutip dari UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Lantas, bagaimana kalau kasus KDRT ini diselesaikan dengan jalan Restorative Justice? Seluk beluknya kita bahas bareng di Podcast Disko kali ini. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
28 minutes | Nov 23, 2022
Pengaruh Cancel Culture pada Mental
Mengikuti pemberitaan para artis terutama skandal dan gosip percintaannya mungkin menjadi keasyikan tersendiri bagi sebagian orang. Apalagi sang selebritis tengah naik daun. Tapi tahukah kamu, berawal dari skandal sang idola, bisa diikuti dengan fenomena pemboikotan atau yang lebih dikenal dengan istilah Cancel Culture. Cancel culture adalah gagasan bahwa seseorang dapat "dibatalkan" perannya atau "diboikot". Biasanya cancel culture dialami oleh tokoh publik atau sosok terkenal seperti selebritis, YouTuber, dan politisi yang didorong ramainya penolakan yang terjadi di masyarakat atau di media sosial. Namun sayangnya cancel culture ini bisa berdampak negatif bagi korban, pelaku, maupun publik yang mengkonsumsi pemberitaan tersebut. Lantas, seperti apa dampak cancel culture bagi kesehatan mentalnya? Podcast Disko "Diskusi Psikologi" membahasnya lebih dalam bareng Fariza Nur Shabrina, S.Psi., M.Psi., Psikolog sebagai Head of Content Wefanpsyou. Episode kali ini hasil kerja sama dengan Wefanpsyou.  *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
27 minutes | Nov 9, 2022
'Sadfishing demi Komen Netizen'
Kebanyakan orang mungkin lebih memilih pamer kebahagiaannya di media sosial. Namun rupanya, tak jarang pula orang mengumbar keluhan, kesulitan, atau kesedihan di dunia maya. Tren pamer kesedihan di media sosial ini disebut dengan sadfishing. Mereka yang melakukan sadfishing ini terkadang berupaya menarik simpati seperti komentar dukungan dari komunitas online. Tapi sayangnya, justru malah tidak berusaha mendapatkan bantuan yang benar-benar dibutuhkan. Nah, adakah bahaya dan resiko sadfishing ini terhadap kesehatan mental? Podcast Disko "Diskusi Psikologi" membahasnya lebih dalam bareng Maria Jane Tienoviani Simanjuntak, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen prodi psikologi Universitas Pembangunan Jaya. Episode kali ini hasil kerja sama dengan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ). *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
26 minutes | Oct 27, 2022
Please, Ikutin Pedoman Media dan Medsos terkait Berita Bunuh Diri!
Kasus bunuh diri seorang mahasiswa belum lama ini menjadi sorotan khalayak usai ramai diberitakan media dan dicuitkan warganet di lini media sosial. Dalam episode ini, podcast Disko "Diskusi Psikologi" menyoroti soal bagaimana pemberitaan-pemberitaan itu membawa pengaruh, baik kepada keluarga korban maupun masyarakat luas. Seperti apa pemberitaan tersebut yang dinilai berisiko atau dikategorikan sebagai tidak aman? Bagaimana pula netizen semestinya merespons pemberitaan bunuh diri? Kita bahas ini bareng Iqbal Maesa Febriawan, sebagai Digital Behavior & Mental Health Enthusiast dari Into The Light Indonesia. Into The Light Indonesia adalah komunitas orang muda untuk advokasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa orang muda. Into The Light Indonesia juga telah sebelumnya pernah mengeluarkan Media Guidelines bagi media dalam memberitakan kasus bunuh diri. Triger warning bagi pendengar jika merasa terpicu dengan pembahasan ini mohon untuk tidak lanjut mendengarkan. Jika Anda, sahabat, atau kerabat memiliki kecenderungan bunuh diri, segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567. Anda juga dapat mengunjungi laman pencegahan bunuh diri di intothelightid.org *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
29 minutes | Oct 12, 2022
Trauma Kanjuruhan Perlu Pemulihan
Tragedi Kanjuruhan membawa kerugian tak hanya fisik tapi juga mental. Menteri Sosial Tri Rismaharini pun memastikan pihaknya memberikan layanan dukungan psikologi bagi korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar trauma healing dilakukan tidak hanya menyasar mereka yang menjadi korban cedera atau mereka yang hadir di tengah tragedi. Tetapi juga, kata Muhadjir, perlu ditelusuri mereka yang secara tidak langsung menjadi korban psikis karena Tragedi Kanjuruhan.  Seperti apa pemulihan trauma yang dibutuhkan? Don Brady dan Abizar mau ngobrolin ini ditemani bareng  Aremania yang Menyaksikan Tragedi Kanjuruhan Malang Muhammad Rezqi Wahyu Aji Sumarno dan Psikolog Amalia Riska dari Wefanpsyou. Selamat Mendengarkan! *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
28 minutes | Sep 28, 2022
Memuja Idola Sampai Sebegitunya
Tak sulit menemukan berita soal perilaku ekstrem fans kepada idola. Yang paling sering terdengar adalah penggemar yang membuntuti sang idola hingga mengganggu privasinya. Untuk penggemar K-Pop bahkan ada sebutan tersendiri buat para fans fanatik yang begitu terobsesi dengan idolanya, yaitu: Sasaeng. Beberapa kasus misal Yoochun, member JYJ ditampar penggemarnya. Saat diamankan, sasaeng itu mengaku dirinya ingin terus dikenal oleh Yoochun hingga nekat melakukan tindakan kekerasan. Kalau EXO bahkan pernah hampir diculik oleh sasaeng. Dan, banyak lainnya. Nah, ada juga fans yang sampe memuja-muja idolanya secara berlebihan bahkan kayak mentuhankan idolanya sendiri diatas segalanya. Istilah ini dikenal sebagai Celebrity Worship Syndrome. Kok orang bisa sampe segitunya ya ngefans sama artis idola mereka? Abizar dan Yasmine ngobrolin ini dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi" bareng Anisa Mega Radyani, M.Psi yang merupakan Psikolog klinis dewasa sekaligus Co-founder dari sebuah komunitas bernama @wefanpsyou. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
29 minutes | Sep 14, 2022
Pasca Konflik Sosial Healing dan Tantangannya di Mayantara
Korban dari konflik sosial seringkali kehilangan safe space di lingkungan mereka. Ketika kemudian "melarikan diri" ke dunia maya, mereka terkadang berharap mendapat dukungan dan rasa aman yang diperlukannya. Namun sayang, yang dijumpai justru narasi-narasi perpecahan yang menghalangi proses trauma healing atas konflik sosial yang dialaminya. Podcast Disko "Diskusi Psikologi" kali ini, kita mau bahas soal apa yang terjadi usai konflik sosial, proses pemulihan serta tantangannya di mayantara. Pembahasan ini hasil kerjasama EngageMedia yang merupakan kelanjutan dari episode sebelumnya. Silakan menyimak! *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
27 minutes | Aug 31, 2022
Pasca Konflik Sosial: Bagaimana Menelusuri Akar Trauma
Semua orang menginginkan kehidupan yang damai, bebas konflik, utamanya konflik sosial di masyarakat. Akan tetapi tak semua bisa memilikinya. Di belahan dunia lain misalnya, ada perang sedang berlangsung. Sementara di dalam negeri, konflik - konflik sosial selalu ada ketika sebagian orang tidak bisa mengesampingkan perbedaan yang ada. Perkembangan dunia digital juga memampukan kita update situasi konflik masyarakat walau jauh dari kita. Sayangnya, gangguan kejiwaan pun disebut sebagai salah satu dampak dari berbagai konflik sosial yang perlu penanggulangan berupa pemulihan psikososial. Obrolan soal ini kami hadirkan dalam Podcast Disko - Diskusi Psikologi pada episode: "Pasca Konflik Sosial: Bagaimana Menelusuri Akar Trauma". Episode ini hasil kerjasama EngageMedia. Silakan menyimak! *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
COMPANY
About us Careers Stitcher Blog Help
AFFILIATES
Partner Portal Advertisers Podswag Stitcher Studios
Privacy Policy Terms of Service Your Privacy Choices
© Stitcher 2023